Para Bidadari Badminton, yang Bikin Betah Ditonton

Masih dalam suasana hangat euphoria pesta olahraga paling akbar se-jagad raya, Olimpiade Rio 2016, dimana Indonesia berhasil menyabet satu emas pada cabang Olahraga. Owi/Butet berhasil menuntaskan misinya di Olimpiade setelah menaklukkan pasangan Malaysia Cah Peng Soon & Goh Liu Ying pada partai final. Pencapaian ini mampu menempatkan Indonesia sebagai negara yang punya kekuatan spesial pada cabang olahraga yang satu ini. Semenjak pertama kali bulutangkis diikut sertakan dalam olimpiade pada tahun 1992, Indonesia baru sekali absen meraih medali emas yaitu pada tahun 2012 lalu di London. Walaupun sebenarnya kompetisi badminton tidak hanya ada di Olimpiade,tapi tentu saja emas olimpiade rasanya beda dibanding emas-emas di turnamen lainnya, apalagi (e)Mas Rizdam; gak ada rasanya. Congrats Owi/Butet~!

“Apa sih asyiknya bulutangkis? Asyikan bola lah, rame, yang main banyak”. Iya emang, bulutangkis emang belum se-‘mainstream’ sepak bola. Hanya beberapa jiwa saja yang menggemari, mengikuti, dan juga mengetahui aturan mainnya. Saya pribadi sih juga suka nonton bola, tapi hanya terbatas pada tim-tim jagoan saya saja yang saya ikuti. Jika tim-tim lain yang main, walaupun tim besar sekalipun saya juga tidak terlalu tertarik. Beda dengan bulutangkis. Saat durasi sepak bola hanya dibatasi 2×45 menit, bulutangkis memiliki waktu yang lebih fleksibel; sekuatnya pemain dan papan skor. Ada yang hanya 15 menitan udah selesai, ada pula yang harus menunggu hingga 2,5 jam hingga dapat ditentukan pemenang pertandingannya. Selain itu bulutangkis juga termasuk olahraga yang punya ritme permainan cepat (fast-paced sport) walaupun tidak secepat tenis meja. Adrenalin seolah dikocok seiring bergulirnya shuttlecock di atas lapangan. Faktor lain yang bikin saya lebih ‘in’ ke bulutangkis adalah; lebih bisa main bulutangkis ketimbang main bola. Intinya, lebih bikin deg-degan ketimbang sepak bola.

Sebagai pribadi yang minim aktivitas, tetapi juga minim hiburan, sajian bulutangkis yang ada di layar kaca tentu saja menjadi satu kesenangan tersendiri. Sulit memang untuk menyaksikan pertandingan bulutangkis di televisi lokal. Padahal setidaknya ada satu turnamen bergengsi yang digelar setiap bulan. Namun untungnya saya ‘dipenjara‘ di sebuah tempat yang difasilitasi dengan TV Kabel. Sehingga setiap ada pertandingan baru, saya tidak pernah kelewatan infonya, kecuali saat ada jadwal ber-sumbangsih di tempat kerja.

Selain dari segi permainan yang menghibur, terkadang bulutangkis juga memberi hiburan lainnya: visual para pemainnya. Nah hiburan ini yang jarang ditemukan di pertandingan sepak bola, secara pemainnya cowok semua -__-. Karena di dalam bulutangkis ada partai putra maupun putri, sehingga tidak sulit bagi kita untuk melihat bidadari bertangan raket sedang menari-nari di lapangan bulutangkis.

Nah, disini saya akan berbagi beberapa bidadari-bidadari bulutangkis yang bikin saya betah berlama-lama di depan tivi. Tentunya tidak hanya mereka yang memiliki paras cantik, tetapi juga punya prestasi yang ciamik. Daftar nama-nama ini subyektif ya, karena dilihat dari sudut pandang saya atau selera saya. Sebenarnya masih banyak nama-nama lain yang pantas masuk ke daftar, tapi karena keterbatasan saya dan kuota, hanya seadanya saja yang masuk:

Continue reading “Para Bidadari Badminton, yang Bikin Betah Ditonton”

Bersua Babi Hutan, di Gunung Papandayan (Trip to Garut: 25-26 Maret 2016)

Long weekend datang, liburan menyerang! Yess, pada akhir bulan Maret lalu ada tanggal merah yang letaknya cukup strategis, karena menjelang weekend. Bagi kaum-kaum #kurangpiknik seperti saya, sudah semestinya membuat rencana liburan. Sudah terbiasa dengan naik-turun tangga dan lift, terbesit sebuah keinginan untuk mendaki kerikil-yang-tersusun-rapi-dan-halus-membentuk-bangun-tiga-dimensi yang biasa disebut sebagai “gunung”. Karena di ibukota tidak ada gunung, maka sudah pasti destinasi-nya berada di luar Jakarta. Tidak berani untuk mengambil tujuan yang terlalu jauh, dicarilah referensi yang lokasinya tidak terlalu jauh dari ibukota. Setidaknya ditemukan 3 tempat: Gunung Gede, Gunung Pangrago, Gunung Papandayan. Dan pada akhirnya, saya memutuskan untuk berlabuh ke Gunung Papandayan, kenapa? Karena Gunung Gede-Pangrago ditutup sampai akhir April, jadi pendakian tidak bisa dilakukan.

20160326_085926
Gunung Papandayan (2665 mdpl.)

Dimulailah mencari berbagai petunjuk untuk bisa mencapai Basecamp pendakian Gunung Papandayan. Karena sudah buanyaaak sekali orang Jakarta yang pernah nongkrong di Papandayan, dan buanyaaak sekali yang berbaik hati untuk berbagi informasi, membuat kami tidak menemui kesulitan berarti untuk memperoleh info ke sana. Sekarang tinggal cari teman ‘menderita’. Dan ini bagian yang susah, teman2 saya banyak yang pada sibuk! calon eksekutif muda kali ya, banyak kesibukan. Jadilah hanya 4-“minus”-1 orang yang bisa ikut ke garut (-1 karena ada teman yang ‘tumbang’ waktu Hari-H).

Continue reading “Bersua Babi Hutan, di Gunung Papandayan (Trip to Garut: 25-26 Maret 2016)”

Ketika Liburan Menjadi Kebutuhan, Pantai mButuh Siap Menyediakan Keindahan

Seperti yang dibahas pada post saya sebelumnya, Liburan akhir tahun 2015 kemarin saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman saya: JOGJA. Agak kurang ter-planning sih sebetulnya, karena hasrat ini muncul baru 2 minggu sebelum hari-H. Jadi agak kesusahan juga buat cari tiket-nya.

tiket
Tiket Pulang: JKT-BDG lanjut BDG-JOG

Karena ini musim liburan, long weekend, long holiday, maka ada satu agenda yang tidak boleh dilewatkan: LIBURAN! Hashtag #kurangpiknik sepertinya emang sedang melanda diriku. Terjebak rutinitas yang WAW membosankan, membuat pikiran saya perlu di-‘F5’ sejenak, karena kalo di ‘F4’ udah ada Jerry Yan #sorry.

Kita udah tau doong, Jogja adalah salah satu kota spesialis liburan di Indonesia. Setiap musim liburan pasti Jogja jadi mendadak rame. Julukan Kota Pariwisata juga memang wajar disematkan pada Jogja, karena memang Propinsi ini nggak pernah berhenti menyajikan destinasi wisata, mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata belanja, sampai wisata rohani. Selalu ada saja destinasi wisata baru yang lahir setiap harinya yang mengundang rasa penasaran. Apalagi setelah ada sosial-media yang ‘bertugas’ mempopulerkan tempat2 indah di daerah tertentu. Emang sih, ada tempat yang di sosmed terlihat bagus dan kenyataannya emang bagus, tapi tidak jarang terdapat tempat yang di sos-med keliatan bagus tapi begitu didatengin kesannya “mbeh..?”. Yah emang gitu sih, kudu pandai2 memilih tempat. Setidaknya kita bisa menyandang status ‘eksis’ setelah menapaki tempat2 populer di sosial media. Ojo lali difoto, Cekrek..! Continue reading “Ketika Liburan Menjadi Kebutuhan, Pantai mButuh Siap Menyediakan Keindahan”